• Skip to primary navigation
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar
  • Home
  • FAQ
  • Artikel

PranaShakti

Grand Master of Subtle Energy

Artikel

Jenis-jenis Subtle Energy

Subtle Energy secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Prana (Makrokosmos) dan Shakti (Mikrokosmos).

Energy Prana dapat diberikan dengan mudah dengan proses insiasi oleh seorang Master terhadap energy tersebut, sedangkan energy Shakti hanya dapat dibangkitkan sesuai dengan kesadaran orang tersebut.

Energy Prana dapat digunakan dengan kesadran normal (cukup dengan niat dan pasrah), berbeda dengan Energy Shakti yang perlu proses meditasi, fokus, konsentrasi dsb. untuk menggunakannya.

Berbagai tradisi yang termasuk pada Energy Prana:

  • Reiki (dan berserta variannya)
  • Karuna Ki
  • Seichim 7 Facet
  • Tera Mai Seichem
  • Tradisi Prana (Choa Kok Sui)
  • Tenaga Dalam metafisik
  • dsb.

Berbagai tradisi yang termasuk pada Energy Shakti

  • Kundalini
  • Ilmu Hikmah
  • Ilmu Haq
  • Mantra & Doa
  • dsb

Dalam berbagai tradisi Subtle Energy, jika sesorang ingin mengakses suatu energy maka ia harus mendapatkan inisiasi terlebih dahulu. Inisiasi ini dimaksudkan agar orang tersebut dapat selaras dengan frekuensi energy yang akan diakses.

Dalam Prana Shakti proses inisiasi terdapat 2 macam, yaitu Abhiseka dan Shaktipat, Abhiseka merupakan proses penyelarasan energy prana, dan Shaktipat proses penyelarasan energy Shakti

System Chakra

Dalam sistem India Kuno, dikenal sistem Chakra, Sushumna, Ida, Pingala, dsb. (termasuk Kundalini).

Terdapat ratusan Chakra di tubuh energi manusia, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi pada umumnya jika seseorang mempelajari tradisi energi, maka secara praktis hanya diperkenalkan 7 Chakra Utama.

Chakra secara sederhana merupakan jendela keluar masuk “energi” (dalam hal ini di India dikenal dengan nama Prana), sehingga kesehatan Chakra ini akan mempengaruhi kesehatan fisik manusia.

Kali ini kita akan membahas secara sederhana tentang Chakra utama ini.

7 Chakra Utama pada tubuh manusia:

  • Chakra Dasar : Terletak di perinium, berwarna merah, dan menandakan fondasi dan sifat membumi , mewakili sifat emosi untuk bertahan hidup terkait dengan finasial dan kebutuhan untuk hidup.
  • Chakra Sex : Terletak di 2 inchi di bawah pusar, berwarna jingga, mewakilkan koneksi dan kemampuan untuk menerima hal baru, emosi yang terkait rasa kelimpahan, kesejahteraan, kesenangan dan seksualitas.
  • Chakra Pusat / Solar Plexus : Terletak di perut, berwarna kuning, mewakilkan sifat percaya diri dan kontrol terhadap hidup, emosi yang terkait harga diri dan percaya diri.
  • Chakra Jantung : Terletak di jantung, berwana hijau, mewakili kemampuan untuk mencintai, emosi yang terkait Kasih, sukacita dan kedamaian batin.
  • Chakra Tenggorok : Terletak di tenggorok, berwana biru, mewakili kemampuan untuk berkomunikasi, emosi yang terkait Komunikasi, ekspresi diri dari perasaan dan kebenaran.
  • Chakra Ajna : Terletak di jidat diantara kedua mata, berwarna Nila ,mewakili kemampuan untuk fokus dan melihat gambaran besar suatu pristiwa, emosi yang terkait Intuisi, imajinasi, kebijaksanaan dan kemampuan untuk berpikir dan membuat keputusan.
  • Chakra Makhota : Terletak dipaling atas di kepala, berwarna Ungu, mewakili kemampuan untuk terhubung dengan spiritualitas, emosi yang terkait Dalam dan luar kecantikan, hubungan kita dengan spiritualitas dan kebahagiaan murni.

Praktisi Subtle Energy dapat melakukan healing sesuai dengan emosi yang terjadi, dan melakukan penyelarasan di setiap chakra tersebut.
Dalam hal spiritualitas permodelan chakra ini digambarkan dengan bunga teratai yang berkembang, setiap chakra digambarkan dengan teratai dengan jumlah daun yang berbeda-beda, ketika manusia mengalami peningkatan secara spritualitas maka dengan chakra tersebut juga akan berkembang, mulai dari dasar sampai ke mahkota.

Permodellan Tradisi Subtle Energy

Masih soal modeling ala India Kuno.

Jika di ranah Biologi, Kedokteran, dikenal organ-organ manusia, misal : Jantung, Hati, Ginjal, Limpa, dll., maka dalam tradisi energi juga dikembangkan organ-organ dari tubuh energi.

Dalam sistem India Kuno, dikenal sistem Chakra, Sushumna, Ida, Pingala, dsb. (termasuk Kundalini).

Terdapat ratusan Chakra di tubuh energi manusia, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi pada umumnya jika seseorang mempelajari tradisi energi, maka secara praktis hanya diperkenalkan 7 Chakra Utama.

Chakra secara sederhana merupakan jendela keluar masuk “energi” (dalam hal ini di India dikenal dengan nama Prana), sehingga kesehatan Chakra ini akan mempengaruhi kesehatan fisik manusia.

Ilmu Chakra sendiri cukup rumit, tidak banyak yang menguasainya. Dalam sistem Chakra dapat disusun suatu matrik tentang pengaruh suatu Chakra terhadap eksistensi lainnya.

Misalkan : Chakra A, mengontrol kelenjar X, mempengaruhi emosi Y, termasuk menentukan profesi yang cocok bagi seseorang. Dst.

Yuk kita berpindah ke Timur-Tengah.

Di tradisi Sufi berkembang juga tradisi energi, dan juga peta energi yang jelas sangat berbeda dengan peta energi sebelumnya (India & China).

Tradisi Sufi mengenal titik bathin (mereka mengatakannya demikian) yang disebut “Latifah”. Terdapat 7 Titik Latifah (rupanya angka 7 merupakan angka yang mistis dan favorit bagi esoterisme), nama-nama dari Latifah ini tentu berbahasa Arab, misal : Latifatul Qolby, Latifatul Roh, Latifatus Sirri, dan seterusnya sampai dengan Latifah Kullu Jasad.

Titil Latifah walaupun awalnya merupakan peta untuk Spiritualitas, akan tetapi dalam perjalanan berikutnya juga dimanfaatkan menjadi peta penyembuhan, tentu penyembuhan dengan pola energi juga.

Setidaknya dari ketiga sistem yang cukup dominan ini, mulai terjadi perang Belief. Yang India tidak mengakui Merdian dan Latifah, yang China mentertawakan Kundalini dan sama sekali tidak pernah mengenal Latifah, dan yang di Timur Tengah seringkali mengharamkan konsep Chakra, sekaligus tidak memahami konsep Meridian.

Apakah manusia India, China, dan Timur Tengah adalah manusia yang berbeda ???

Apa sebenarnya yang terjadi ??

Kesimpulan dari pertanyaan di atas, dan merupakan pendapat saya yang sangat pribadi.

Chakra, Meridian, atau Latifah, bukan sesuatu yang benar-benar ada. Tetapi sebuah pemodelan untuk menghasilkan suatu metode.Kita perlu peta atau pemodelan untuk mengembangkan suatu keilmuan.

Tetapi terdapat benang merah yang menarik dari ketiga sistem ini, yaitu mereka sama-sama berbicara tentang fenomena keberadaan energi (dalam hal ini maksudnya energi halus non fisik), dan energi ini nyaris memiliki manfaat yang sama.

Kita pindah ke dunia barat, yang konon ahli dalam membuat istilah.

Orang barat mencoba memperkenalkan istilah baru untuk dapat merangkum seluruh istilah yang berbeda dari berbagai wilayah ini. Mereka memperknalkan istilah “Subtle Energy” atau dapat diterjemahkan secara bebas sebagai “energi halus” untuk membedakan dengan energi yang dikenal di bidang ilmu pengetahuan (energi listrik, energi mekanik, dll.).

Orang barat juga membuat istilah baru untuk “Subtle Energy” yang dianggap termasuk dalam kelompok energi positif yang berguna bagi kesehatan dan kehidupan, mereka menamakanya sebagai “Universal Life Force Energy”.

***

Ketika muncul istilah Subtle Energy, maka banyak hal dapat dijelaskan tentang esoterisme. Subtle Energy mirip dengan istilah jaman lampau tentang zat ke-5 yang dinamakan Ether. (Bukan Ether yang sekarang).

Segala sesuatu yang berbau metafisika, selalu menggunakan medium Subtle Energy.

Bagaimana telepati bekerja ? Ya pasti menggunakan medium Subtle Energy, walaupun teknik telepati menggunakan Mind Power.

Bagaimana mantra tertentu bekerja ? Tentu saja mantra ini memicu munculnya Subtle Energy tertentu.

Bagaimana ilmu Besi Qursani dapat membuat seseorang kebal ? Ya tentu saja ilmu ini dapat memproduksi Subtle Energy yang memiliki sifat seperti besi, sehingga sesat dapat melindungi tubuh.

Bagaimana pula dengan praktisi Shaolin yang memiliki ilmu kebal, tanpa perlu menggunakan mantera2 ? Tentu saja dengan pelatihan spartan bertahun-tahun, maka Mind dari praktisi Shaolin dapat pula memunculkan Chi Besi alias Subtle Energy yang bersifat sebagai besi.

Bagaimana pula Aji Sapu Jagad Sapu Anam, atau Aji Kolah Kaleh dapat membingungkan orang ? Tentu saja aji tersebut menghasilkan Subtle Energy.

-Yan Nurindra-

Memahami Subtle Energy

Berawal dari berbagai tradisi di berbagai wilayah esoterism (Mesir, China,India, sb),  misalkan tradisi penyembuhan holistik (Holistic Healing), para penyembuh “mencurigai” terdapat suatu “zat” yang tidak terlihat oleh mata biasa, tetapi keberadaannya dapat dirasakan, dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Masing-masing wilayah mendiskripsikannya secara berbeda dengan nama yang berbeda pula.

Misal : Chi di wilayah China, Ki di Jepang, Prana di India, Barraka di Timur Tengah, Huna/Mana di Polynesia, dst.

Zat tersebut lekat dengan fenomena tradisi penyembuhan masa silam, yang kelak dikenal sebagai peyembuhan Holistik.  Penyembuhan Holistik sama sekali bukan penyembuhan ala normal (walau hari ini sering dipelesetkan seperti itu).

Holistik atau Holistic berasal dari kata “Whole” atau menyeluruh.

Makna dalam konteks ini, dalam tradisi penyembuhan masa silam, eksistensi manusia tidak sekedar dipandang sebagai onggokan “tubuh fisik” yang kasat mata saja, melainkan terdiri dari berbagai eksistensi kesadaran yang saling terkait, membentuk manusia secara lengkap.

Karena itu di tradisi masa silam, ketika seseorang sakit, maka penyembuhannya akan dilakukan dari berbagai sisi (berbeda dengan hari ini, orang sakit disembuhkan oleh dokter, fisiknya saja, atau maksimal ditambah dengan Psikoterapi untuk menyembuhkan psikologis). Sebagai salah satu contoh, salah satu tradisi penyembuhan Holistic yang sangat legendaris di India, yaitu Ayurveda, ketika menangani seorang pasien yang sakit, maka pasien akan diberikan herbal, dilakukan detoks, dipandu untuk bermeditasi, jika perlu dipandu untuk mengakses Prana.

Kembali ke soal Holistic, dimana manusia dipandang sebagai kesatuan dari berbagai eksistensi kesadaran, secara global dapat disederhanakan menjadi tubuh fisik dan tubuh non fisik, atau kelak dikenal sebagai tubuh energi. Untuk keperluan inilah di setiap wilayah esoterism dikembangkan sistem modeling (pemodelan) untuk menggambarkan keholistikan ini, yang nantinya berlanjut kepada pengetahuan yang merupakan hasil dari pemodelan ini.
Sebagai contoh di India, manusia digambarkan sebagai kesatuan dari eksistensi tubuh-tubuh sbb : Fisik, Eterik, Emosi, Mental, Intuisi, Atma, Monad, Illahi. Seluruh eksistensi ini saling terkait, saling mempengaruhi. Jika salah satu tubuh terganggu akan mengganggu tubuh lainnya, sebaliknya jika suatu tubuh disembuhkan maka akan menyembuhkan tubuh yang lain.

-Yan Nurindra-

sidebar

sidebar-alt

© Copyright 2015 PranaShakti · All Rights Reserved · Powered by Indonesia9 ·