Masih soal modeling ala India Kuno.
Jika di ranah Biologi, Kedokteran, dikenal organ-organ manusia, misal : Jantung, Hati, Ginjal, Limpa, dll., maka dalam tradisi energi juga dikembangkan organ-organ dari tubuh energi.
Dalam sistem India Kuno, dikenal sistem Chakra, Sushumna, Ida, Pingala, dsb. (termasuk Kundalini).
Terdapat ratusan Chakra di tubuh energi manusia, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Tetapi pada umumnya jika seseorang mempelajari tradisi energi, maka secara praktis hanya diperkenalkan 7 Chakra Utama.
Chakra secara sederhana merupakan jendela keluar masuk “energi” (dalam hal ini di India dikenal dengan nama Prana), sehingga kesehatan Chakra ini akan mempengaruhi kesehatan fisik manusia.
Ilmu Chakra sendiri cukup rumit, tidak banyak yang menguasainya. Dalam sistem Chakra dapat disusun suatu matrik tentang pengaruh suatu Chakra terhadap eksistensi lainnya.
Misalkan : Chakra A, mengontrol kelenjar X, mempengaruhi emosi Y, termasuk menentukan profesi yang cocok bagi seseorang. Dst.
Yuk kita berpindah ke Timur-Tengah.
Di tradisi Sufi berkembang juga tradisi energi, dan juga peta energi yang jelas sangat berbeda dengan peta energi sebelumnya (India & China).
Tradisi Sufi mengenal titik bathin (mereka mengatakannya demikian) yang disebut “Latifah”. Terdapat 7 Titik Latifah (rupanya angka 7 merupakan angka yang mistis dan favorit bagi esoterisme), nama-nama dari Latifah ini tentu berbahasa Arab, misal : Latifatul Qolby, Latifatul Roh, Latifatus Sirri, dan seterusnya sampai dengan Latifah Kullu Jasad.
Titil Latifah walaupun awalnya merupakan peta untuk Spiritualitas, akan tetapi dalam perjalanan berikutnya juga dimanfaatkan menjadi peta penyembuhan, tentu penyembuhan dengan pola energi juga.
Setidaknya dari ketiga sistem yang cukup dominan ini, mulai terjadi perang Belief. Yang India tidak mengakui Merdian dan Latifah, yang China mentertawakan Kundalini dan sama sekali tidak pernah mengenal Latifah, dan yang di Timur Tengah seringkali mengharamkan konsep Chakra, sekaligus tidak memahami konsep Meridian.
Apakah manusia India, China, dan Timur Tengah adalah manusia yang berbeda ???
Apa sebenarnya yang terjadi ??
Kesimpulan dari pertanyaan di atas, dan merupakan pendapat saya yang sangat pribadi.
Chakra, Meridian, atau Latifah, bukan sesuatu yang benar-benar ada. Tetapi sebuah pemodelan untuk menghasilkan suatu metode.Kita perlu peta atau pemodelan untuk mengembangkan suatu keilmuan.
Tetapi terdapat benang merah yang menarik dari ketiga sistem ini, yaitu mereka sama-sama berbicara tentang fenomena keberadaan energi (dalam hal ini maksudnya energi halus non fisik), dan energi ini nyaris memiliki manfaat yang sama.
Kita pindah ke dunia barat, yang konon ahli dalam membuat istilah.
Orang barat mencoba memperkenalkan istilah baru untuk dapat merangkum seluruh istilah yang berbeda dari berbagai wilayah ini. Mereka memperknalkan istilah “Subtle Energy” atau dapat diterjemahkan secara bebas sebagai “energi halus” untuk membedakan dengan energi yang dikenal di bidang ilmu pengetahuan (energi listrik, energi mekanik, dll.).
Orang barat juga membuat istilah baru untuk “Subtle Energy” yang dianggap termasuk dalam kelompok energi positif yang berguna bagi kesehatan dan kehidupan, mereka menamakanya sebagai “Universal Life Force Energy”.
***
Ketika muncul istilah Subtle Energy, maka banyak hal dapat dijelaskan tentang esoterisme. Subtle Energy mirip dengan istilah jaman lampau tentang zat ke-5 yang dinamakan Ether. (Bukan Ether yang sekarang).
Segala sesuatu yang berbau metafisika, selalu menggunakan medium Subtle Energy.
Bagaimana telepati bekerja ? Ya pasti menggunakan medium Subtle Energy, walaupun teknik telepati menggunakan Mind Power.
Bagaimana mantra tertentu bekerja ? Tentu saja mantra ini memicu munculnya Subtle Energy tertentu.
Bagaimana ilmu Besi Qursani dapat membuat seseorang kebal ? Ya tentu saja ilmu ini dapat memproduksi Subtle Energy yang memiliki sifat seperti besi, sehingga sesat dapat melindungi tubuh.
Bagaimana pula dengan praktisi Shaolin yang memiliki ilmu kebal, tanpa perlu menggunakan mantera2 ? Tentu saja dengan pelatihan spartan bertahun-tahun, maka Mind dari praktisi Shaolin dapat pula memunculkan Chi Besi alias Subtle Energy yang bersifat sebagai besi.
Bagaimana pula Aji Sapu Jagad Sapu Anam, atau Aji Kolah Kaleh dapat membingungkan orang ? Tentu saja aji tersebut menghasilkan Subtle Energy.
-Yan Nurindra-