Berawal dari berbagai tradisi di berbagai wilayah esoterism (Mesir, China,India, sb), misalkan tradisi penyembuhan holistik (Holistic Healing), para penyembuh “mencurigai” terdapat suatu “zat” yang tidak terlihat oleh mata biasa, tetapi keberadaannya dapat dirasakan, dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Masing-masing wilayah mendiskripsikannya secara berbeda dengan nama yang berbeda pula.
Misal : Chi di wilayah China, Ki di Jepang, Prana di India, Barraka di Timur Tengah, Huna/Mana di Polynesia, dst.
Zat tersebut lekat dengan fenomena tradisi penyembuhan masa silam, yang kelak dikenal sebagai peyembuhan Holistik. Penyembuhan Holistik sama sekali bukan penyembuhan ala normal (walau hari ini sering dipelesetkan seperti itu).
Holistik atau Holistic berasal dari kata “Whole” atau menyeluruh.
Makna dalam konteks ini, dalam tradisi penyembuhan masa silam, eksistensi manusia tidak sekedar dipandang sebagai onggokan “tubuh fisik” yang kasat mata saja, melainkan terdiri dari berbagai eksistensi kesadaran yang saling terkait, membentuk manusia secara lengkap.
Karena itu di tradisi masa silam, ketika seseorang sakit, maka penyembuhannya akan dilakukan dari berbagai sisi (berbeda dengan hari ini, orang sakit disembuhkan oleh dokter, fisiknya saja, atau maksimal ditambah dengan Psikoterapi untuk menyembuhkan psikologis). Sebagai salah satu contoh, salah satu tradisi penyembuhan Holistic yang sangat legendaris di India, yaitu Ayurveda, ketika menangani seorang pasien yang sakit, maka pasien akan diberikan herbal, dilakukan detoks, dipandu untuk bermeditasi, jika perlu dipandu untuk mengakses Prana.
Kembali ke soal Holistic, dimana manusia dipandang sebagai kesatuan dari berbagai eksistensi kesadaran, secara global dapat disederhanakan menjadi tubuh fisik dan tubuh non fisik, atau kelak dikenal sebagai tubuh energi. Untuk keperluan inilah di setiap wilayah esoterism dikembangkan sistem modeling (pemodelan) untuk menggambarkan keholistikan ini, yang nantinya berlanjut kepada pengetahuan yang merupakan hasil dari pemodelan ini.
Sebagai contoh di India, manusia digambarkan sebagai kesatuan dari eksistensi tubuh-tubuh sbb : Fisik, Eterik, Emosi, Mental, Intuisi, Atma, Monad, Illahi. Seluruh eksistensi ini saling terkait, saling mempengaruhi. Jika salah satu tubuh terganggu akan mengganggu tubuh lainnya, sebaliknya jika suatu tubuh disembuhkan maka akan menyembuhkan tubuh yang lain.
-Yan Nurindra-